Coba ajah klik..

Rabu, 25 April 2012

10 HEWAN MAMALIA TERCEPAT

1. Cheetah 70 mil/jam (112 km/jam)

Cheetah termasuk anggota keluarga kucing (felidae) yang hidup di dataran Afrika. Kecepatan kucing besar ini bisa mencapai 112 - 120 km/jam dalam waktu singkat hingga 460m. Kemampuan berakselerasinya juga tak dapat ditandingi oleh hewan darat lainnya, yaitu antara 0 - 110 km/jam dalam waktu 3 detik, lebih cepat dari beberapa super car.


2. Antelop 61 mil/jam (90 km/jam)
Hewan mamalia ini merupakan anggota dari keluarga bovidae yang bentuknya menyerupai kambing. Gaya berlarinya sangat indah dengan kaki-kakinya yang kuat hingga mampu berlari dengan kecepatan 90 km/jam di seluruh jenis medan kasar. Kemampuan sprint-nya juga lebih lama karena didukung ruang paru-paru dan jantung yang lebih besar.


3. Kerbau Liar Afrika 50 mil/jam (80 km/jam)
Kerbau liar Afrika atau Wildebeest termasuk bagian dari keluarga kijang dengan berat 120 - 270 kg dan mampu berari dengan kecepatan 80,47 km/jam. Hewan ini dapat bertahan hidup hingga 20 tahun. Musuh utamanya adalah singa, hyna, cheetah, dan buaya.


4. Singa 50 mil/jam (80 km/jam)
Singa dikenal sebagai raja segala pemburu yang termasuk dalam keluarga felidae. Meskipun berat tubuhnya mencapai 500 kg, tapi ketika berburu mereka dapat berlari dengan kecepatan 80 km/jam. Hewan ini dapat dijumpai di padang rumput terbuka sub-Sahara, Afrika.


5. Rusa Thompson 50 mil/jam (80 km/jam)
Rusa Thompson diakui sebagai rusa terbaik, dari segi bentuk fisik, kecepatan, dan juga kecerdikannya dibanding jenis rusa lainnya. Rusa ini mampu berlari 80 km/jam dengan gerakan zigzag yang membingungkan musuhnya. Selain itu, mereka sangat peka terhadap suara, penglihatan dan bau yang mengancam hidupnya.


6. Kuda Quarter 47,5 mil/jam (76 km/jam)

Jenis kuda tercepat adalah Quarter Horse. Disebut quarter karena dalam pacuan kuda bisa memimpin hampir seperempat panjang trek dari kuda jenis biasa yang lain. Kecepatan larinya dapat mencapai 76 km/jam. Ototnya besar dan kekar sehingga penampilannya terlihat lincah dan seimbang.


7. Rusa Besar 46 mil/jam (73,6 km/jam)
Rusa ini sering dianggap sebagai rusa terbesar kedua di dunia, dan menjadi salah satu mamalia terbesar di Amerika Utara dan Asia Timur. Hewan ini menggunakan kemampuan berlarinya untuk menghindari bahaya. Dan karena ukuran tubuhnya yang besar, ia jarang diganggu oleh hewan pemburu lain. Tanduknya dapat tumbuh hingga 4 meter.


8. Anjing Pemburu Cape 45 mil/jam (72 km/jam)
Anjing jenis ini menggabungkan antara kecepatan dan kecerdikan dalam memburu mangsanya. Mereka berburu secara berkelompok (6 - 20 anjing) dan sangat teroganisir. Misalnya salah satu anjing mengarahkan mangsanya ke satu tempat, anjing lainnya siap menyerang silih berganti hingga mangsa tak berdaya.


9. Coyote 43 mil/jam (68,8 km/jam)
Coyote merupakan anggota keluarga anjing dan dikenal sebagal serigala Amerika atau serigala padang rumput. Hewan yang satu ini termasuk cerdas dengan indra penciumannya yang tajam. Ia memangsa hewan-hewan kecil seperti kelinci, tikus, tupai, katak, dan ular. Ia hidup secara berkelompok dan berburu sepanjang musim.


10. Rubah 42 mil/jam (67,2 km/jam)
Rubah termasuk anggota terkecil dari keluarga canidae. Mereka dapat ditemui di semua benua, semak-semak dan padang pasir. Mereka adalah hewan omnivora atau pemakan daging dan sayur-sayuran. Kecepatannnya berlari digunakan untuk memburu kelinci, tikus dan bahkan burung.

NAMA HEWAN MAMALIA (Menyusui)

  • Anoa quarlesi Anoa pegunungan
  • Arctictis binturong Binturung
  • Arctonyx collaris Pulusan
  • Babyrousa babyrussa Babirusa
  • Balaenoptera musculus Paus biru
  • Balaenoptera physalus Paus bersirip
  • Bos sondaicus Banteng
  • Capricornis sumatrensis Kambing Sumatera
  • Cervus kuhli; Axis kuhli Rusa Bawean
  • Cervus spp. Menjangan, Rusa sambar (semua jenis dari genus Cervus)
  • Cetacea Paus (semua jenis dari famili Cetacea)
  • Cuon alpinus Ajag
  • Cynocephalus variegatus Kubung, Tando, Walangkekes
  • Cynogale bennetti Musang air
  • Cynopithecus niger Monyet hitam Sulawesi
  • Dendrolagus spp. Kanguru pohon (semua jenis dari genus Dendrolagus)
  • Dicerorhinus sumatrensis Badak Sumatera
  • Dolphinidae Lumba-lumba air laut (semua jenis dari famili Dolphinidae)
  • Dugong dugon Duyung
  • Elephas indicus Gajah
  • Felis badia Kucing merah
  • Felis bengalensis Kucing hutan, Meong congkok
  • Felis marmorota Kuwuk
  • Felis planiceps Kucing dampak
  • Felis temmincki Kucing emas
  • Felis viverrinus Kucing bakau
  • Helarctos malayanus Beruang madu
  • Hylobatidae Owa, Kera tak berbuntut (semua jenis dari famili Hylobatidae)
  • Hystrix brachyura Landak
  • Iomys horsfieldi Bajing terbang ekor merah
  • Lariscus hosei Bajing tanah bergaris
  • Lariscus insignis Bajing tanah, Tupai tanah
  • Lutra lutra Lutra
  • Lutra sumatrana Lutra Sumatera
  • Macaca brunnescens Monyet Sulawesi
  • Macaca maura Monyet Sulawesi
  • Macaca pagensis Bokoi, Beruk Mentawai
  • Macaca tonkeana Monyet jambul
  • Macrogalidea musschenbroeki Musang Sulawesi
  • Manis javanica Trenggiling, Peusing
  • Megaptera novaeangliae Paus bongkok
  • Muntiacus muntjak Kidang, Muncak
  • Mydaus javanensis Sigung
  • Nasalis larvatus Kahau, Bekantan
  • Neofelis nebulusa Harimau dahan
  • Nesolagus netscheri Kelinci Sumatera
  • Nycticebus coucang Malu-malu
  • Orcaella brevirostris Lumba-lumba air tawar, Pesut
  • Panthera pardus Macan kumbang, Macan tutul
  • Panthera tigris sondaica Harimau Jawa
  • Panthera tigris sumatrae Harimau Sumatera
  • Petaurista elegans Cukbo, Bajing terbang
  • Phalanger spp. Kuskus (semua jenis dari genus Phalanger)
  • Pongo pygmaeus Orang utan, Mawas
  • Presbitys frontata Lutung dahi putih
  • Presbitys rubicunda Lutung merah, Kelasi
  • Presbitys aygula Surili
  • Presbitys potenziani Joja, Lutung Mentawai
  • Presbitys thomasi Rungka
  • Prionodon linsang Musang congkok
  • Prochidna bruijni Landak Irian, Landak semut
  • Ratufa bicolor Jelarang
  • Rhinoceros sondaicus Badak Jawa
  • Simias concolor Simpei Mentawai
  • Tapirus indicus Tapir, Cipan, Tenuk
  • Tarsius spp. Binatang hantu, Singapuar (semua jenis dari genus Tarsius)
  • Thylogale spp. Kanguru tanah (semua jenis dari genus Thylogale)
  • Tragulus spp. Kancil, Pelanduk, Napu (semua jenis dari genus Tragulus)
  • Ziphiidae Lumba-lumba air laut (semua jenis dari famili Ziphiidae)

tahukah kamu Hewan-Hewan Mamalia Unik yang Mungkin Belum Kamu Ketahui

1. Hairy Saki


Monyet yang hidup di lembah sungai amazon ini kebanyakan tinggal di pohon. mereka juga dikenal sebagai monk saki karena bulu kepala mereka berbentuk seperti topi pendeta (monk's cowl), hairy sakis sangat jarang terlihat di tangkap karena sifat mereka yang panikan. Mereka cenderung panik dan mati karena ketakutan ketika ditangkap.



2. Aardwolf

Mamalia afrika yang menyerupai hyena kecil. Namanya Aardwolf yang berarti 'earth wolf' karena dia tinggal di liang tanah.



3. Argali


Domba liar terbesar (tingginya kurang lebih 120 cm) yang mempunyai tanduk yang besar dan tergulung, berasal dari asia tengah (Siberia, Mongolia, dan Tibet, mereka terancam punah, karena sering diburu dan digunakan dalam pengobatan cina.



4. Douroucouli


Dikenal juga dengan monyet burung hantu karena mereka mempunyai mata coklat yang besar, hewan ini merupakan satu-satunya monyet nocturnal (hewan yang mencari makan pada malam hari). Mereka berasal dari Amerika Tengah dan Selatan.



5. Soulslik Eropa


Soulslik adalah nama eksotis yang diberikan kepada tupai tanah eropa dan asia. mereka tidak terlihat seperti tupai dan hewan pengerat pada umumnya, karena makanan mereka adalah daging yang amat besar (tentunya dalam ukuran mereka), seperti burung-burung kecil, dan tikus.



6. Fossa


Fossa adalah hewan terbesar dalam anggota musang (panjangnya kurang lebih 1.5 m) dan merupakan karnivora terbesar dari asalnya, madagaskar. mereka mempunyai kulit khusus berwarna coklat-jingga.



7. Lesser Grison


Karnivora yang jarang diketahui orang, mereka hidup di patagonia dan negara-negara amerika selatan, panjangnya 30 cm, dengan bulu hitam dan abu-abu, mereka sedikit terlihat seperti berang-berang, di peru mereka dijinakkan seperti musang, dan dilatih untuk memburu tikus.



8. Moon Rat


Disebut juga sebagai landak berbulu, hewan yang terlihat aneh ini berasal dari asia tenggara, bulu mereka yang berwarna coklat tua atau hitam kontras dengan wajah mereka yang berwarna putih, mereka juga mempunyai hidung yang panjang dan bau, dengan panjang sekitar 25 cm, mereka merupakan insectivora terbesar.



9. North American Cacomistle


Berasal dari amerika serikat bagian selatan, cacomistle adalah hewan kecil dan pemalu, kadang-kadang disebut sebagai tupai kucing atau kucing ekor-cincin karena ekor mereka yang panjang dan bergaris membentuk seperti cincin. Cacomstile berasal dari bahasa Nahuatl yang berarti half-cat atau half mountain lion.



10. Pink Fairy Armadillo


Ini adalah armadilo peri, mempunyai panjang 120 mm. mereka hidup di bawah tanah dan jarang terlihat, dan hampir tidak pernah tertangkap, mereka hebat dalam melarikan diri, dengan kemampuannya yang bisa menggali diri mereka ke dalam tanah secara cepat dan bersembunyi dari serangan musuh.

SUGAR GLIDER HEWAN YANG EXOTIC

APA ITU SUGAR GLIDER

Sugar Glider (sg)-Haiwan eksotik jenis gliding marsupial kecil. Sugar Glider ni tak da kat malaysia. Ia hanya ada kat area Australia, New guinea,Tasmania dan jugak kat pulau pulau di Indonesia.Walaupun asal sana tapi kat Malysia SG ni tetap boleh hidup dan membiak.

Kat Malaysia memang ade pelihara sugar glider ni, tapi tak la ramai sangat mungkin sebab haiwan ni bukan dari negara ni. Haiwan ni terkenal sebagai haiwan peliharaan yang bersaiz poket sebab saiz dia yang kecik dan comel. SG ni bukan tupai terbang  tapi jenis macam kanggaroo sebab yang betina ada kantung kat perut.SUGAR GLIDER AKTIF PADA WAKTU MALAM DAN MENGHABISKAN MASA WAKTU SIANG DENGAN TIDUR.
SG memang manja dan boleh mati sebab kesunyian, hmmm.. ada sesaper yang manja macam sugar glider?

NAMA MEREKA BERASAL DARI DUA CIRI-CIRI YANG JELAS IAITU MADU MERUPAKAN PILIHAN UTAMA MAKANAN MEREKA DAN MEMPUNYAI MEMBRAN YANG DI SEBUT PATAGIUM UNTUK DIGUNA SEBAGAI PELUNCUR .

APAKAH PERMAKANAN SG DI ALAM LIAR?
GETAH DARI POHON EUCALYPTUS, POKOK ACACIA. POLLEN , MANNA , HONEYDEW , NECTAR DAN SERANGGA KECIL .

BAGAIMANA RUPA SUGAR GLIDER?

SAIZ SUGAR GLIDER DEWASA DARI KEPALA HINGGA BADAN SEKITAR 5 HINGGA 6 INCI PANJANG DENGAN EKOR LEBIH PANJANG DARI BADAN BAGI MEMBANTU KESEIMBANGAN DAN MELUNCUR . BERAT MEREKA BAGI SG JANTAN SEKITAR 100G – 130G DAN SG BETINA SEKITAR 90G

KITARAN HIDUP SG DI ALAM LIAR ANTARA 5-7 TAHUN DAN SG BOLEH HIDUP SEHINGGA 12-15 TAHUN JIKA MEREKA MEMPUNYAI DIET DAN PESEKITARAN YANG BAIK. TETAPI BIASA SG DI AMBIL SEBAGAI HAIWAN EKSOTIK HANYA MAMPU HIDUP SEKITAR 6-8 TAHUN DAN BIASANYA DISEBABKAN POLA PERMAKANAN YANG BURUK DAN RAWATAN YANG TIDAK MENCUKUPI.


BIASANYA SG BERWARNA KELABU ATAU KECOKLATAN DENGAN GARIS HITAN YANG PANJANG SEHINGGA HUJUNG BELAKANG SG DAN HUJUNG EKOR SG BERWARNA HITAM. BAWAH BADAN SG BERWARNA KRIM. SG MEMPUNYAI MATA YANG MENONJOL SEPERTI KEBANYAKAN HAIWAN BERJAGA MALAM AGAR DAPAT MELIHAT RUANG YANG LUAS. SG MEMPUNYAI 5 JARI KAKI DEPAN/BELAKANG DAN KUKU YANG TAJAM . SG MEMPUNYAI PATAGIUM YANG BERSAMBUNG DIANTARA PENGELANGAN TANGAN DAN KAKI AGAR MEMBOLEH SG MELUNCUR.



SG JANTAN & BETINA

SG JANTAN
*BAU INI TIDAK DAPAT DILIHAT JUKA SG BERADA PADA HABITAT YANG BERSIH , DIET YANG BETUL DAN KESIHATAN YANG BAIK
*SG JANTAN AKAN MENGALAMI TANDA BOTAK PADA DAHI DAN DADA

*ZAKAR SG JANTAN BERCABANG YANG BERMAKSUD TERBAHAGI DUA DAN IA SERING DISALAH ANGGAP SEBAGAI CACING

*SG JANTAN MATANG PADA USIA 4 – 12 BULAN AKAN MULA MUNCUL TANDA BOTAK DI DAHI MEREKA

 

SG BETINA
 *SG BETINA MEMPUNYAI POKET (POUCH) SEPERTI KANGGARU DAN KOALA
 *SG BETINA BIASA MATANG PADA USIA 8-12 BULAN.
 *PADA MUSIM MENGAWAN SG BETINA AKAN MENGELUARKAN BAU UNTUK MENARIK SG JANTAN.


Senin, 23 April 2012

Mengenal Tentang Kucing Hutan

Gambar kucing hutanWalaupun namanya Kucing Hutan tetapi satwa liar ini tidak selalu berada di dalam kawasan hutan, saya pernah berjumpa dengan keluarga kucing hutan di lahan masyarakat, bersarang/berlindung di bawah batu-batu besar.

Deskripsi Kucing Hutan (Felis bengalensis): berukuran sama seperti kucing rumahan, Bulu tubuhnya halus dan pendek Warnanya khas, yaitu kuning kecoklatan dengan belang-belang hitam di bagian kepala sampai tengkuk Selebihnya bertotol-totol hitam Pola warna ini sama sekali tidak terdapat pada kucing-kucing liar lainnya. Bagian bawah perut putih dengan totol-totol coklat tua. Ekornya panjang, lebih dari setengah panjang badannya. Kucing hutan selalu tampak berkeliaran, sendirian atau berpasangan jantan dan betina.

Masa reproduksi kucing hutan sepanjang tahun dengan masa kehamilan sekitar 70 hari. Pada setiap kelahiran dihasilkan 2 - 4 ekor anak. Sampai 10 hari, anak kucing hutan belum dapat membuka mata. Akan tetapi begitu dapat melihat, segera anak kucing ini dapat mencari mangsanya sendiri. Kucing betina dibantu yang jantan di dalam mengasuh anak. Anak kucing hutan menginjak masa dewasa kelamin ketika mencapai umur 13 bulan.

Klasifikasi ilmiah Kucing Hutan:
Kerajaan: Animalia;
Filum: Chordata;
Kelas: Mamalia;
Ordo: Carnivora;
Famili: Felidae;
Genus: Felis

Habitat Kucing Hutan (Felis bengalensis): Tempat hidup yang dihuninya ialah hutan dan kawasan bertetumbuhan di dekat perkampungan. Kucing ini mempergunakan sarang yang dibuatnya di gua-gua yang kecil atau di liang-liang batu. Pada siang hari kucing ini tidur di sarang ini, baru pada malam hari keluar mencari mangsa. Mangsanya berupa binatang-binatang kecil apa saja, seperti burung, kelelawar, tikus, ular, kadal dan juga kancil. Ketangkasannya memanjat pohon dan kemahirannya berenang sangat membantu di dalam perburuannya mencari mangsa. Kucing hutan sering melompat dari atas pohon untuk menerkam mangsa di atas tanah. Penyebarannya luas, mulai dari Lembag Amur di Rusia sampai ke Cina, India dan Asia Tenggara. Di Indonesia, kucing ini ditemukan di Sumatra, Jawa, Bali dan Kalimantan.

Klasifikasi ilmiah Kucing Hutan:
Kerajaan: Animalia;
Filum: Chordata;
Kelas: Mamalia;
Ordo: Carnivora;
Famili: Felidae;
Genus: Felis

Habitat Kucing Hutan (Felis bengalensis): Tempat hidup yang dihuninya ialah hutan dan kawasan bertetumbuhan di dekat perkampungan. Kucing ini mempergunakan sarang yang dibuatnya di gua-gua yang kecil atau di liang-liang batu. Pada siang hari kucing ini tidur di sarang ini, baru pada malam hari keluar mencari mangsa. Mangsanya berupa binatang-binatang kecil apa saja, seperti burung, kelelawar, tikus, ular, kadal dan juga kancil.  Ketangkasannya memanjat pohon dan kemahirannya berenang sangat membantu di dalam perburuannya mencari mangsa. Kucing hutan sering melompat dari atas pohon untuk menerkam mangsa di atas tanah. Penyebarannya luas, mulai dari Lembag Amur di Rusia sampai ke Cina, India dan Asia Tenggara. Di Indonesia, kucing ini ditemukan di Sumatra, Jawa, Bali dan Kalimantan.


Kucing Hutan (Felis bengalensis) termasuk satwa liar mamalia yang dilindungi undang-undang, sebagaimana tertuang dalam Lampiran PP No. 7 Tahun 1999, dan ada kententuan dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 bahwa:
  1. Barangsiapa dengan Sengaja menangkap, melukai, membunuh, menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan hidup; (Pasal 21 ayat (2) huruf a), diancam dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah). (Pasal 40 ayat (2));
  2. Barang Siapa Dengan Sengaja menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan mati (Pasal 21 ayat (2) huruf b), diancam dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah). (Pasal 40 ayat (2));
  3. Dengan Sengaja memperniagakan, menyimpan atau memiliki kulit, tubuh, atau bagian-bagian lain satwa yang dilindungi atau barang-barang yang dibuat dari bagian-bagian tersebut atau mengeluarkannya dari suatu tempat di Indonesia ke tempat lain di dalam atau di luar Indonesia; (Pasal 21 ayat (2) huruf d), diancam dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah). (Pasal 40 ayat (2))

Kukang Binatang Malam Yang Unyu-Unyu

Kukang atau banyak yang menyebut dengan nama kuskus (kebanyakan yang menyebut kuskus tahu dari pedagang yang menjual kukang) adalah binatang yang berasal dari ordo primata dan termasuk ke dalam prosimian.
Prosimian adalah salah satu kelompok primata yang merupakan peralihan dari mamalia menuju monyet, mereka tidak termasuk ke dalam monyet ataupun kera. Prosimian sendiri berarti “sebelum monyet” dan menjadikannya kelompok yang paling primitif pada ordo Primata. Contoh lain selain kukang yang termasuk ke dalam kelompok prosimian adalah jenis-jenis lemur dari pulau Madagaskar dan Tarsius dari pulau Sulawesi.
Kebanyakan Prosimian beraktifitas pada malam hari atau nokturnal, sebagai contoh kukang sedangkan yang lainnya beraktifitas pada siang hari atau diurnal seperti lemur.
Habitatnya terbatas pada hutan tropis di berbagai belahan dunia sebagai contoh di Indonesia, Madagaskar dan Vietnam.
Beberapa karakteristik prosimian adalah indera penciuman yang berkembang dengan baik, terdapat cakar pada beberapa jarinya, bagian bibir atas tidak bergerak (hanya yang bawah saja seperti pada manusia). Memiliki formula gigi 2:1:3:3, contohnya 2 gigi seri, 1 gigi taring, 3 gigi susu geraham dan 3 geraham.
Kembali kepada Kukang, terdapat 5 jenis Kukang seluruh dunia yaitu Kukang Kalimantan, Kukang Bengal, Kukang Jawa, Kukang Sumatera dan Kukang Pygmy. Termasuk di dalam genus Nycticebus 3 jenis diantaranya dapat ditemui di Indonesia.
Kukang Jawa- Nycticebus javanicus-Javan Slow Loris
Kukang Jawa
Kukang pertama yang dapat ditemukan di Indonesia dan endemik pulau Jawa. Kukang Jawa termasuk ke dalam satwa yang terancam punah menurut IUCN Redlist. Ciri-ciri yang menjadi khas dari Kukang Jawa adalah garis-garis tubuh yang menyerupai garpu tampak jelas di kepala. Garis di bagian punggung berwarna gelap. Leher berwarna krem (coklat muda). Warna putih intan pada kepala depan. Panjang tubuhnya kurang lebih 295 mm dan beratnya berkisar antara 480-710 kg.
Kukang Sumatera-Nycticebus coucang-Greater Slow Loris


Di Indonesia kukang Sumatera dapat ditemukan di pulau Sumatera sedangkan di luar Indonesia dapat ditemukan di Bagian Barat malaysia, Singapura dan Thailand. Menurut IUCN Red List Kukang Sumatera termasuk satwa yang rentan. Ciri-ciri khas Kukang Sumatera adalah Rambutnya yang berwarna kemerahab. Hidung berwarna merah muda atau abu-abu. Panjang tubuhnya kurang lebih 270 mm dan beratnya berkisar antara 480-710 gram.
Kukang Kalimantan- Nycticebus menagensis-Bornean Slow Loris

kukang kalimantan

Kukang Kalimantan tersebar dari Indonesia (di Kalimantan), Brunei, Malaysia (Sabah dan Serawak), dan bagian Selatan Filipina. Status Kukang kalimantan menurut IUCN Red List adalah rentan. Ciri-ciri khas yang dimiliki antara lain Warna Kepala Sangat Pucat dan memiliki tanda-tanda garis di bagian punggung. Berwarna coklat terang (muda) atau berambut pirang. Panjang tubuhnya 250 mm dan beratnya 260-300 gram.

Perbedaan Tupai dan Bajing

Bajing dan Tupai adalah hewan yang berbeda, meskipun banyak orang yang menganggapnya sebagai binatang yang sama. Bajing dan Tupai memiliki perbedaan, Tupai sepintas mirip dengan bajing, tetapi berbeda anatomi dan perilakunya. Tupai mempunyai moncong sangat panjang (bagian muka, mulut dan hidung) sedangkan bajing relatif agak rata pada bagian mulut dan hidungnya.
Bajing merupakan mamalia pengerat (ordo Rodentia) dari suku (famili) Sciuridae yang dalam bahasa Inggris disebut squirrel. Sedangkan Tupai berasal dari famili Tupaiidae dan Ptilocercidae yang dalam bahasa Inggris disebut treeshrew. Secara ilmiah (ilmu biologi), Bajing berbeda dengan Tupai, bahkan sangat jauh kekerabatannya.
Dalam hal makanannya pun berbeda. Bajing merupakan binatang pengerat yang memakan buah-buahan sedangkan Tupai merupakan binatang pemakan serangga.

Tupai

Tupai berbeda dengan Bajing. Tupai merupakan mamalia kecil dari bangsa Scandentia yang sering kali dikelirukan dengan Bajing. Tupai banyak memangsa serangga, sehingga dahulu dimasukkan ke dalam bangsa (ordo) Insectivora (pemakan serangga). Ciri khas Tupai adalah mempunyai moncong sangat panjang pada bagian muka yang terdapat mulut dan hidung.
Tupai Kekes
Tupai merupakan anggota dari bangsa Scandentia yang terdiri atas dua suku (famili) yaitu Tupaiidae dan Ptilocercidae. Indonesia memiliki jenis Tupai terbesar di dunia. Dari 20 spesies Tupai yang ada di dunia, 12 diantaranya dipunyai oleh Indonesia. Spesies-spesies Tupai di Indonesia tersebut antara lain:
  • Tupai ekor-kecil (Dendrogale melanura). Di Kalimantan
  • Tupai mentawai (Tupaia chrysogaster). Endemik Kepulauan Mentawai.
  • Tupai bergaris (Tupaia dorsalis). Kalimantan
  • Tupai akar (Tupaia glis). Kalimantan, Sumatra, Jawa dan Semenanjung Malaya.
  • Tupai ramping (Tupaia gracilis). Kalimantan, Karimata, Bangka dan Belitung.
  • Tupai kekes (Tupaia javanica). Sumatra, Nias, Jawa dan Bali.
  • Tupai kecil (Tupaia minor). Sumatra, Kalimantan, dan Semenanjung Malaya.
  • Tupai gunung (Tupaia montana). Terbatas di pegunungan di Kalimantan bagian utara.
  • Tupai tercat (Tupaia picta). Kalimantan.
  • Tupai indah (Tupaia splendidula). Kalimantan bagian selatan, Karimata, Natuna, dan Pulau Laut.
  • Tupai tanah (Tupaia tana). Sumatra dan Kalimantan.
  • Tupai ekor-sikat (Ptilocercus lowii). Semenanjung Malaya, Sumatra, Kalimantan dan pulau-pulau di sekitarnya.
Klasifikasi Ilmiah: Kerajaan: Animalia; Filum: Chordata; Sub Filum: Vertebrata; Kelas: Mamalia; Ordo: Scandentia: Famili: Tupaiidae dan Ptilocercidae.

Bajing

Bajing berbeda dengan Tupai. Bajing memiliki moncong yang tidak terlalu panjang seperti halnya tupai, bagian muka (mulut dan hidung) relatif agak rata atau datar.
Bajing Kelapa
Bajing ada yang hidup di tanah juga ada yang hidup di pohon. Bahkan bajing dari subspesies Pteromyini mampu terbang (melayang dari atas ke bawah), karena jenis ini mempunyai membran (selaput tipis) diantara kaki depan dan belakang yang memungkinkan melayang jauh diantara pepohonan.
Berbeda dengan Tupai yang memakan serangga, Bajing merupakan binatang pengerat yang memakan buah-buahan. Sering kali binatang ini dianggap sebagai hama terutama pada tanaman kelapa dan perkebunan buah. Mungkin lantaran dianggap binatang hama dan perusak ini kemudian muncul istilah ‘bajingan’.
Bajing terdiri atas 51 genus dan 278 spesies (jenis). Beberapa jenis Bajing yang terdapat di Indonesia antara lain:
  • Ratufa bicolor (Jelarang); Hutan tropis dan subtropis di Asia termasuk Indonesia.
  • Callosciurrus prevostii (Bajing Tiga Warna); Kalimantan
  • Callosciurrus nigrovittatus (Bajing Hitam); Thailand, Semenajung Malaya, Sumatra dan Jawa.
  • Callosciurrus notatus (Bajing Kelapa); terdapat di Semenanjung Malaya, Sumatra, Kalimantan, Jawa, Bali dan Lombok, serta pulau-pulau di sekitarnya
  • Callosciurrus adamsi (Bajing Telinga Botol); Endemik Kalimantan
  • Callosciurrus orestes (Bajing Kelabu); terdapat di Kalimantan
  • Sundasciurus hippurus (Bajing Ekor Kuda): Kalimantan
  • Sundasciurus lowii (Bajing Ekor Pendek): Kalimantan
  • Sundasciurus tenuis (Bajing Bancirot); Kalimantan
  • Sundasciurus jentinki (Bajing Jentink); Kalimantan
  • Sundasciurus brookei (Bajing Brooke); Kalimantan
  • Sundasciurus juvencus (Bajing Palawan); Jawa dan Bali
  • Glyphotes simus (Bajing Kerdil Perut Merah); Endemik Kalimantan
  • Nannosciurus melanotis (Bajing Kerdil Telingan Hitam); Jawa dan Kalimantan
  • Rubrisciurus rubriventer (Bajing Besar Sulawesi); Endemik Sulawesi
  • Petinomys hageni (Bajing Terbang Kepala Tengguli): Semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa, dan Kalimantan
  • Petinomys genibarbis (Bajing Terbang Berjambang): Semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa, dan Kalimantan
  • Petinomys setosus (Bajing Terbang Dada Putih): Semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa, dan Kalimantan
  • Petinomys vordermanni (Bajing Terbang Pipi Jingga); Semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa, dan Kalimantan
  • Petinomys sagitta (Bajing Terbang Jawa); Semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa, dan Kalimantan
  • Lariscus insignis (Bajing Tanah Bergaris Tiga); Kalimantan
  • Dremomys everetii (Bajing Gunung); Kalimantan
  • Rhinosciurus laticaudatus (Bajing Tanah Moncong Runcing); Kalimantan
  • Exilisciurus exilis (Bajing Kerdil Dataran Rendah); Kalimantan
  • Exilisciurus whiteheady (Bajing Kerdil Telinga Kuncung): Kalimantan
  • Rheithrosciurus macrotis (Bajing Tanah Ekor Tegak)
  • Petaurillus hosei (Bajing Terbang Hose)
  • Lomys horsfield (Bajing Terbang Ekor Merah)
  • Aeromys tephromelas (Bajing Terbang Hitam)
  • Hylopetes lepidus (Bajing Terbang Pipi Kelabu)
  • Pteromyscus pulverulentus (Bajing Terbang Berbedak)
  • Petaurista petaurista (Bajing Terbang Rakasasa Merah)
Sebenarnya masih banyak jenis Bajing lainnya di Indonesia, namun sebagai gambaran hanya ini yang saya sampaikan.

Apa Itu Binturung ?

Binturong atau Binturung yang dalam bahasa latin disebut Arctictis binturong adalah sejenis musang bertubuh besar. Musang yang mirip Beruang dan mulai diminati sebagai hewan peliharaan ini memiliki beberapa keunikan. Ekor Binturung dapat berfungsi sebagai kaki kelima guna berpegangan pada dahan. Dan pada Binturong betina memiliki organ khas berupa (maaf) penis palsu (pseudo-penis)
Dalam beberapa daerah binatang ini disebut sebagai Binturong, Binturung, Menturung atau Menturun. Dalam bahasa Inggris, hewan ini disebut Binturong, Malay Civet Cat, Asian Bearcat, Palawan Bearcat, atau secara ringkas Bearcat. Disebut  Bearcat mungkin dikarenakan karnivora berbulu hitam lebat ini bertampang mirip beruang yang berekor panjang, serta berkumis lebat dan panjang seperti kucing. Sedangkan di China binatang ini disebut Xiong-Li.
Binturung (Arctictis binturong) tersebar mulai dari Bangladesh, Bhutan, Brunei Darussalam, Kamboja, Cina, India, Indonesia (Jawa bagian barat, Kalimantan, Sumatera), Laos, Malaysia, Myanmar, Nepal, Filipina (provinsi Palawan), Thailand, dan Vietnam. Di Indonesia binatang ini termasuk hewan yang dilindungi.
Ciri-ciri dan Tingkah Laku Binturong. Binturung memiliki tubuh yang berukuran besar dan ekor yang besar dan panjang. Panjang tubuh Binturong antara 60 – 95 cm, sedangkan panjang ekornya antara 50 – 90 cm. Beratnya binatang sejenis Musang ini sekitar 6 – 14 kg, bahkan bisa mencapai 20 kg.
Binturong berambut panjang dan kasar yang berwarna hitam seluruhnya atau kecoklatan, dengan taburan uban keputih-putihan atau kemerahan. Pada masing-masing ujung telinga terdapat seberkas rambut yang memanjang. Ekor Binturung berambut lebat dan panjang, terutama di bagian mendekati pangkal, sehingga terkesan gemuk. Ekor ini dapat digunakan untuk berpegangan pada dahan sebagai ‘kaki kelima’. Yang unik, Binturung betina memiliki pseudo-penis alias penis palsu, suatu organ khas yang langka ditemui pada makhluk lainnya.
(Gambar) Binturong dijadikan hewan peliharaan
Binturung sebagaimana umumnya musang, merupakan binatang nokturnal yang aktif di malam hari. Walaupun lebih sering berada di atas pepohonan (arboreal) Binturong juga turun ke tanah (terestrial). Kadang-kadang ada juga yang bangun dan aktif di siang hari.
Sebagai bangsa karnivora, Binturung (Arctictis binturong) memakan telur, hewan-hewan kecil semacam burung dan hewan pengerat. Namun Binturung juga memakan buah-buahan dan dedaunan.
Binturung sangat pandai memanjat dan melompat dari dahan ke dahan, binatang sejenis musang ini biasanya bergerak tanpa tergesa-gesa di atas pohon. Ekornya digunakan untuk keseimbangan, atau terkadang berpegangan manakala sedang meraih makanannya di ujung rerantingan. Cakarnya berkuku tajam dan melengkung, memungkinkannya untuk mencengkeram pepagan dengan kuat. Kaki belakangnya dapat diputar ke belakang untuk memegang batang pohon, sehingga binturung dapat turun dengan cepat dengan kepala lebih dulu.
Seperti umumnya Musang, Binturung mengeluarkan semacam bau dari kelenjar di bawah pangkal ekornya. Bau ini digunakan untuk menandai wilayah kekuasaannya. Hewan betina melahirkan 2-6 anak, setelah mengandung selama kurang lebih 91 hari.
Konservasi Binturung. Populasi Binturong (Arctictis binturong) cenderung mengalami penurunan. Oleh IUCN Redlist binatang ini dimasukkan dalam status konservasi Vulnerable (VU; Rentan). Selain itu juga terdaftar dalam CITES Apendiks III. Binatang ini oleh pemerintah Indonesia termasuk salah satu satwa yang dilindungi.
Berkurangnya populasi Binturong disebabkan oleh perburuan dan hancurnya hutan sebagai akibat penggundulan hutan dan kebakaran hutan. Binturung diburu untuk diambil kulitnya yang berbulu tebal, dan untuk dimanfaatkan bagian-bagian tubuhnya sebagai bahan obat tradisional.
Dewasa ini mulai banyak orang yang memelihara Binturong sebagai hewan peliharaan layaknya kucing dan anjing. Binatang ini memang lucu sebagai hewan peliharaan tetapi saya yakin akan semakin ‘lucu’ jika Musang berkaki lima ini punah di alam liarnya.
Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Animalia; Filum: Chordata; Kelas: Mammalia; Ordo: Carnivora; Famili: Viverridae; Upafamili: Paradoxurinae; Genus: Arctictis (Temminck, 1824) Spesies: Arctictis binturong. Nama binomial: Arctictis binturong (Raffles, 1821).

Jenis-Jenis Musang

1. Paradoxurus hermaphroditus / Musang Pulut / Common Palm Civet


2. Viverricula indica /Musang Rase / Small Indian Civet


2. Viverra tangalunga / Tenggalong /Malay Civet


3. Viverra zibetha / Musang Jebat / Large Indian Civet


4. Viverra megaspila / Musang Titik Besar / Large-spotted Civet

5. Paguma larvata / Musang Lamri / Masked Palm Civet

6. Arctogalidia trivirgata / Musang Akar / Small-toothed Palm Civet

7. Hemigalus derbyanus / Musang Belang / Banded Palm Civet

8. Viverricula malaccensis / Musang Bulan / Little Civet


9. Prionodon linsang / Linsang / Banded Linsang

10. Arctictis binturong / Binturong / Bear Cat


11. Cynogale bennettii / Musang Memerang / Otter Civet

12. Herpestes brachyurus / Bambun Ekor Pendek / Short-tailed Mongoose

13. Herpestes edwardsii / Bambun Kelabu / Indian Grey Mongoose

14. Herpestes javanicus / Bambun Jawa / Javan Mongoose

15. Herpestes urva / Bambun Makan Ketam / Crab-eating Mongoose